Peranan Profesi Insinyur
Insinyur adalah
orang yang berprofesi dalam bidang keteknikan,
dengan kata lain insinyur adalah orang-orang yang menggunakan pengetahuan
ilmiah untuk menyelesaikan masalah praktis menggunakan teknologi di indonesia dahulu istilah ini digunakan sebagai gelar akademik seorang sarjana di bidang keteknikan yang lulus dari
perguruan tinggi (tidak tertutup digunakan oleh lulusan perguruan tinggi pada
bidang pertanian, kehutanan, perikanan, bahkan kadang digunakan oleh bidang
sains terapan, dll). Namun setelah muncul gelar akademik Sarjana Teknik (S.T.),
gelar Insinyur (Ir.) tidak lagi digunakan oleh perguruan tinggi sebagai gelar
akademik melainkan sebagai gelar profesi.
Gelar Insinyur (Ir.) dinaikkan statusnya menjadi gelar profesi sebagaimana
gelar profeksi dokter (dr.), dokter gigi (drg.), bidan (Bd.) ners (Ns.),
apoteker (Apt.), dan akuntan (Akt.).
Dengan kata lain, saat
ini tidak semua lulusan perguruan tinggi yang bergelar ST langsung berhak
disebut sebagai Insinyur. Profesi Insinyur diatur oleh Undang-Undang No. 11
Tahun 2014 tentang Keinsinyuran menyebutkan bahwa insinyur adalah seseorang
yang mempunyai gelar profesi di bidang keinsinyuran. Untuk memperoleh gelar
profesi Insinyur, seseorang harus lulus dari Program Profesi Insinyur. Syarat
untuk dapat mengikuti Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
A. Sarjana
bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik, baik lulusan perguruan tinggi
dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri yang telah disetarakan; atau
B. Sarjana
pendidikan bidang teknik atau sarjana bidang sains yang disetarakan dengan
sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik melalui program
penyetaraan.
Persatuan Insinyur
Indonesia, yang disingkat PII, adalah organisasi wadah berhimpun Insinyur yang
melaksanakan penyelenggaraan Keinsinyuran di Indonesia. Gelar profesi Insinyur
(disingkat Ir.) diberikan oleh perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi
Insinyur yang bekerja sama dengan kementerian terkait dan PII. Hampir semua
program pendidikan insinyur (engineering) berkonsentrasi pada disiplin teknik
spesifik beserta pelajaran matematika dan sains. Beberapa program juga
menyertakan ilmu ekonomi, ilmu sosial kemanusiaan, dan lain-lain.
Seorang insinyur dapat
bekerja dalam hal desain dan pengembangan, pengujian, proses produksi, atau
perawatan. Insinyur yang bekerja di pabrik, memiliki peran mengawasi proses
produksi, menentukan penyebab kerusakan alat, dan menguji produk untuk menjaga
kualitas. Selain itu, seorang insinyur juga memperkirakan waktu dan biaya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Dalam bidang penjualan, seseorang
dengan latar belakang insinyur bertugas membantu perencanaan, instalasi, dan
penggunaan produk. Dalam pekerjaannya, insinyur menggunakan komputer secara
ekstensif. Komputer digunakan untuk merancang dan menganalisa desain, simulasi
dan pengujian kerja mesin, struktur, atau sistem. Insinyur juga menggunakan
komputer untuk memantau kualitas produk dan menjaga efisiensi proses.
Peran
Insinyur Industri
Seiring dengan
berkembangnya iklim bisnis yang semakin bebas, perusahaan dituntut untuk
mempertajam strategi bisnisnya agar dapat bertahan dalam dunia persaingan yang
semakin ketat. Strategi yang tepat adalah dengan menghasilkan produk yang dapat
memberikan nilai tambah baik dari segi manfaat maupun dari segi kualitas. Untuk
itu, diharapkan para insinyur industri dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan produk dan rekayasa produk biasa dengan melakukan inovasi serta
memodifikasi produk yang sudah ada saat ini.
Contoh kasus yang diambil
yaitu perusahaan Magnavox's yang memproduksi baterai oksida merkuri. Perusahaan
ini memulai bekerja untuk mengembangkan produk baterai sekitar dua belas tahun
yang lalu. Para insinyur berpendapat bahwa sesuatu yang begitu sederhana
seperti baterai ini hanya perlu kompetitif, namun dari tim rakayasa desain
tidak mau mendengarkan evaluasi usulan meraka. Ini menimbulkan indikasi
permasalahan antara dua kelompok yang beraklibat saling mendorong toleransi
lebih antara dua kelompok dan apresiasi terhadap masing-masing yang ada di dua
departemen.
Hambatan paling besar yang berpengaruh
dalam pengembangan produk baru adalah dari segi biaya. Sering kali estimasi
biaya ketika membuat produk baru atau modifikasi produk lama yang dimasukkan ke
dalam proses produksi, para insinyur industri lebih menekankan toleransi dari
segi listrik, mekanik, dan kimia. Sedangkan, tim insinyur desain rekayasa
biasanya berdiri menepuk dan menolak untuk bergerak, tapi dilihat sisi baiknya
hanya bisa menambah probabilitas dan possibilities. Untuk solusi jawaban
spesifik pemecahan masalah dalam setiap perusahaan adalah mustahil. karena
setiap perusahaan berbeda-beda menyajikan serangkaian masalah sehingga
membutuhkan solusi khusus.
Solusi yang bisa dipilih
untuk permasalahan ini yang pertama adalah bagaimana cara untuk mengamankan
jasa insinyur industri, dengan cara mengintegrasikan teknik industri ke dalam produk
atau desain teknik adalah menempatkan insinyur industri di tim proyek. untuk
memperoleh manfaat maksimal dari prosedur ini. Daripada mempekerjakan orang
dari luar tidak akan cukup membantu, dengan alasan sederhana bahwa tidak tahu
permasalahan perusahaan dan tidak memiliki hubungan baik dengan departemen
teknik industri yang ada. Cara lain adalah memiliki chief engineer Industri
yang menetapkan insinyur industri sebagai dasar tim proyek kunci dalam desain
dan rekayasa pengembangan, baik dalam waktu penuh atau paruh waktu.
Ada kecenderungan
perluasan untuk memperkenalkan insinyur industri baik ke labroratorium
penelitian dan pengembangan serta dalam rekayasa produk. Perusahaan yang
mengambil langkah ini telah menemukan diri mereka sangat senang dengan situasi
dan puas untuk mengambil langkah ini. Maka kesimpulan yang bisa saya ambil
dengan ingin memasukkan rencana lebih lanjut untuk memahami lebih lanjut antara
karakteristik dari tim insinyur desain dan insinyur industri. Sehingga
ditemukan masalah serius yang menjadi penghalang dalam pengembangan produk,
tetapi jika dapat dipecahkan masalahnya maka hasil nantinya akan memberikan
keuntungan antara kedua belah pihak dan perusahaan tentunya.
Contoh Kasus yang memerlukan peranan seseorang insinyur, dan
ceritakan peranan insinyur tersebut. (dikaitkan dengan peraturan UU No. 11
tahun 2004)
Perencanaan transportasi merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan kota dan wilayah. Rencana kota
tanpa mempertimbangkan keadaan dan pola transportasi yang akan terjadi sebagai
akibat dari rencana itu sendiri, akan menghasilkan kesemrawutan lalu lintas di
kemudian hari. Akibat lebih lanjut adalah meningkatnya jumlah kecelakaan,
pelanggaran, dan menurunnya sopan-santun berlalu-lintas, serta meningkatnya
pencemaran udara. Transportasi didalam Lingkungan Perkotaan. Sektor
transportasi merupakan salah satu sektor yang sangat berperan dalam pembangunan
ekonomi yang menyeluruh.
Perkembangan sektor transportasi
akan secara langsung mencerminkan pertumbuhan pembangunan ekonomi yang
berjalan. Namun demikian sektor ini dikenal pula sebagai salah satu sektor yang
dapat memberikan dampak terhadap lingkungan dalam cakupan spasial dan temporal
yang besar. Transportasi sebagai salah satu sektor kegiatan perkotaan,
merupakan kegiatan yang potensial mengubah kualitas udara perkotaan.
Perkembangan perkotaan berjalan secara dinamik, mengikuti perkembangan
sosial-ekonomi perkotaan itu sendiri. Dengan semakin berkembangnya perkotaan
dalam hal wilayah spasial (ruang) dan aktivitas ekonominya, akan semakin besar
pula beban pencemaran udara yang dikeluarkan ke atmosfer perkotaan. Dampak ini
akan semakin terasa di daerah-daerah pusat kegiatan kota. Transportasi yang
berwawasan lingkungan perlu memikirkan implikasi/dampak terhadap lingkungan
yang mungkin timbul, terutama pencemaran udara dan kebisingan. Ada tiga aspek
utama yang menentukan intensitas dampak terhadap lingkungan, khususnya
pencemaran udara dan kebisingan, dan penggunaan energi di daerah perkotaan
(Moestikahadi 2000), yaitu:
A. Aspek perencanaan transportasi (barang dan manusia).
B. Aspek rekayasa transportasi, meliputi pola aliran moda
transportasi, sarana jalan, sistem lalu lintas, dan faktor transportasi lainnya.
C. Aspek teknik mesin dan sumber energi (bahan bakar) alat
transportasi.
Sistem transportasi di perkotaan
adalah faktor utama yang menentukan pola ruang (spatial pattern), derajat
kesemrawutan, dan tingkat pertumbuhan ekonomi dari suatu daerah perkotaan. Ada
tiga jenis utama transportasi yang digunakan orang di perkotaan (Miller 1985):
A. Angkutan pribadi (individual transit), seperti mobil
pribadi, sepeda motor, sepeda, atau berjalan kaki.
B. Angkutan masal (mass transit), seperti kereta api, bis,
opelet, dan sebagainya.
C. Angkutan sewaan (para transit), seperti mobil sewaan, taksi
yang menjalani rute tetap atau yang disewa untuk sekali jalan, dan sebagainya.
Setiap jenis angkutan mempunyai
keuntungan dan kerugian tersendiri. Sistem transportasi perkotaan yang
berhasil, memerlukan gabungan dari cara angkutan pribadi, massal, dan sewaan,
yang dirancang memenuhi kebutuhan daerah perkotaan tertentu. Pola Perjalanan di
Daerah Perkotaan Kebanyakan orang memerlukan perjalanan untuk mencapai
tempat-tempat tujuan bekerja, bersekolah atau ke tempat-tempat pendidikan yang
lain, berbelanja, ke tempat-tempat pelayanan, mengambil bagian dalam berbagai
kegiatan sosial dan bersantai di luar rumah, serta banyak tujuan yang lain. Hal
yang utama dalam masalah perjalanan adalah adanya hubungan antara tempat asal
dan tujuan, yang memperlihatkan adanya lintasan, alat angkut (kendaraan) dan
kecepatan. Pola perjalanan di daerah perkotaan dipengaruhi oleh tata letak
pusat-pusat kegiatan di perkotaan (permukiman, perbelanjaan, perkantoran,
sekolah, rumah sakit, dan lain-lain). \
Kebijakan Transportasi Pola
jaringan jalan dapat mempengaruhi perkembangan tata guna lahan. Jaringan jalan
yang direncanakan secara tepat akan merupakan pengatur lalu lintas yang baik.
Jadi ada kaitan antara perencanaan kota dengan perencanaan transportasi.
Perencanaan kota mempersiapkan kota untuk menghadapi perkembangan dan mencegah
timbulnya berbagai persoalan agar kota menjadi suatu tempat kehidupan yang
layak. Sedangkan perencanaan transportasi mempunyai sasaran mengembangkan
sistem transportasi yang memungkinkan orang atau barang bergerak dengan aman,
murah, cepat, dan nyaman, dan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas di
jalan-jalan dalam kota. Penyusunan kebijakan transportasi dilakukan oleh
Departemen Perhubungan, setelah berkoordinasi dengan beberapa departemen lain
yang terkait, misal: Departemen Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan Umum,
Departemen Pertahanan, dan Departemen Keuangan. Selanjutnya pelaksanaan dari
kebijakan transportasi tersebut dilakukan secara terpadu oleh unsur-unsur
pelaksana di daerah, seperti Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dinas Bina
Marga, Polisi Lalu Lintas, dan instansi lain yang terkait, serta pihak swasta
(perusahaan perangkutan).
Komentar
Posting Komentar