Are You Stress ?

Ø  Pengertian Stress Kerja
            Menurut Anwar (1993:93), Stress kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya. Beehr dan Franz (dikutip Bambang Tarupolo, 2002:17), mendefinisikan Stress kerja sebagai suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit, tidak nyaman atau tegang karena pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja yang tertentu.
            Adapun pengertian dari Stress itu sendiri adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Jika seseorang atau karyawan mengalami Stress yang terlalu besar maka akan dapat menganggu kemampuan seseorang atau karyawan tersebut untuk menghadapi lingkungannya dan pekerjaan yang akan dilakukannya (Handoko 1997:200).

Ø  Jenis-jenis Stress
            Terdapat dua jenis Stress. Stress yang pertama adalah Stress yang bersifat positif (EuStresss). Dan yang kedua adalah Stress yang bersifat negatif (DiStresss).
1.      EuStresss (Stress Positif)
EuStresss adalah Stress dalam bentuk positif. Ini adalah Stress yang baik yang dapat merangsang seseorang untuk melakukan berbagai hal dengan lebih baik. Seseorang dapat merasakan jenis Stress ini pada situasi tertentu seperti pekerjaan baru, atau bertemu dengan idolanya. Jenis Stress ini disebut sebagai euStresss, dan secara fisik dan psikologis tidak berbahaya. Stress jenis ini dapat memberikan efek positif pada kesehatan dan kinerja individu, setidaknya dalam jangka pendek. Contoh sederhananya, jika besok kita akan menghadapi ujian apa yang akan kita lakukan? Tentunya adalah belajar agar mendapat hasil yang maksimal. Lalu apakah kita mengalami Stress? Tentu saja kita mengalami Stress, namun Stress ini bersifat positif karena kita merasa bahwa ada hasil yang baik untuk kedepannya nanti.
2.      DiStresss (Stress Negatif)
DiStressscadalah jenis Stress yang memiliki efek negatif pada kesehatan fisik dan emosional. DiStresss sering menghasilkan emosi yang intens seperti kemarahan, rasa takut, dan kecemasan atau panik. Terkadang, tekanan juga dapat terwujud dalam gejala fisik seperti palpitasi, sesak napas, dan peningkatan tekanan darah.

Ø  Faktor Penyebab Stress Kerja
            Menurut (Robbin, 2003, pp. 794-798), penyebab Stress itu ada 3 faktor yaitu:
1.      Faktor Lingkungan.
Ada beberapa faktor yang mendukung Stress akibat faktor lingkungan, yaitu:
a.    Perubahan situasi bisnis yang menciptakan ketidakpastian ekonomi
Bila perekonomian itu menjadi menurun, orang menjadi semakin mencemaskan kesejahteraan mereka.
b.    Ketidakpastian politik
Situasi politik yang tidak menentu seperti yang terjadi di Indonesia, banyak sekali demonstrasi dari berbagai kalangan yang tidak puas dengan keadaan mereka. Kejadian semacam ini dapat membuat orang merasa tidak nyaman. Seperti penutupan jalan karena ada yang berdemo atau mogoknya angkutan umum dan membuat para karyawan terlambat masuk kerja.
c.    Kemajuan teknologi
Dengan kemajuan teknologi yang pesat, mau tidak mau membuat karyawan harus mempelajari dari awal dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru tersebut, sehingga bisa disebut dengan shock technology.
d.   Terorisme
Terorisme adalah sumber Stress yang disebabkan lingkungan yang semakin meningkat dalam abad ke 21, seperti dalam peristiwa penabrakan gedung WTC oleh para teroris, menyebabkan orang-orang Amerika merasa terancam keamanannya dan merasa Stress.
2.      Faktor Organisasi
Banyak sekali faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan Stress. Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam kurun waktu terbatas, beban kerja berlebihan, bos yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan. Dari beberapa contoh diatas, dapat dikategorikan menjadi beberapa faktor yaitu:
a.    Tuntutan tugas
Merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan atau tekanan untuk menunaikan tugasnya secara baik dan benar.
b.    Tuntutan peran
Tuntutan peran  berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi itu.
Konflik peran menciptakan harapan-harapan yang barangkali sulit dirujukkan atau dipuaskan. Kelebihan peran terjadi bila karyawan diharapkan untuk melakukan pekerjaan lebih daripada yang seharusnya. Ambiguitas peran tercipta bila harapan peran tidak dipahami dengan jelas dan karyawan tidak pasti mengenai apa yang harus dikerjakan.
c.    Tuntutan antar pribadi
Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain. Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan Stress yang cukup besar, khususnya diantara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.
d.   Struktur organisasi
Struktur organisasi menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi, tingkat aturan, dan peraturan dimana keputusan itu diambil. Aturan yang berlebihan dan kurangnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan merupakan potensi sumber Stress.
3.      Faktor Individu
Faktor ini mencakup kehidupan pribadi karyawan terutama faktor-faktor persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi, dan karakteristik kepribadian bawaan.
a.    Faktor persoalan keluarga
Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang menganggap bahwa hubungan pribadi dan keluarga sebagai sesuatu yang sangat berharga. Kesulitan pernikahan, pecahnya hubungan, dan kesulitan disiplin anak-anak merupakan contoh masalah hubungan yang menciptakan Stress bagi karyawan dan terbawa ke tempat kerja.
b.    Masalah ekonomi
Masalah ekonomi diciptakan oleh individu yang tidak dapat mengelola sumber daya keuangan mereka. Hal tersebut merupakan satu contoh kesulitan pribadi yang dapat menciptakan Stress bagi karyawan dan mengalihkan perhatian mereka dalam bekerja.
c.    Karakteristik kepribadian bawaan
Karakteristik kepribadian bawaan merupakan faktor individu yang sangat penting dalam mempengaruhi Stress, karena hal tersebut merupakan kodrat kecenderungan dasar seseorang. Artinya gejala Stress yang diungkapkan pada pekerjaan itu sebenarnya berasal dari dalam kepribadian orang itu sendiri.


Ø  Cara Mengatasi Stress Kerja
1)  Jangan Menunda Pekerjaan

Menunda pekerjaan dapat mengakibatkan bertumpuknya pekerjaan yang harus diselesaikan. Hal inilah yang dapat menyebabkan Stresss. Dengan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu merupakan salah satu cara untuk mengatasi Stress.
    2)   Melakukan Yoga
Jika pekerjaan menuntut untuk lebih banyak duduk, hal ini juga termasuk salah satu yang dapat mengakibatkan Stress. Cara menangani Stress di tempat kerja yang seperti ini dapat dilakukan dengan yoga. Jika memiliki sedikit waktu luang di kantor, lakukan gerakan yang dapat memperlancar peredaran darah di daerah dada dan pundak. Hal tersebut berguna untuk menghilangkan efek negatif karena terlalu banyak duduk.
    3)  Melakukan Aktivitas Ringan
Cara mengatasi Stress kerja salah satunya adalah dengan melakukan aktivitas ringan seperti berjalan santai untuk sekadar mencari udara segar. Terlalu lama bekerja dalam ruangan dapat menimbulkan kebosanan yang dapat memicu Stress. Dengan mendapatkan udara yang lebih segar dibandingkan ketika berada dalam ruangan akan membuat tubuh semakin rileks dan merupakan salah satu cara mengatasi tekanan kerja yang efektif. Sehingga ketika kembali ke tempat kerja, tubuh akan segar kembali untuk melanjutkan pekerjaan.
    4) Menjadi Diri Sendiri
Stresss di tempat kerja juga dapat diakibatkan oleh rasa keterpaksaan. Sebagai karyawan mungkin sulit untuk menolak pekerjaan yang diberikan oleh atasan. Tetapi jika memungkinkan untuk menolak jika pekerjaan tidak sesuai dengan diri kita, maka lebih baik menolaknya.
Menjadi diri sendiri merupakan salah satu cara menangani tekanan kerja yang dapat dilakukan. Karena melakukan sesuatu dalam keterpaksaan atau tidak sesuai dengan apa yang kita bisa lakukan dapat pula menimbulkan Stress.
    5)  Mendengarkan Lagu




Mendengarkan lagu adalah cara mengatasi Stress akibat kerja yang paling mudah. Dengan mendegarkan lagu, apalagi lagu kesayangan akan membuat pikiran lebih tenang. Otak juga dapat lebih santai untuk kembali melanjutkan pekerjaan hingga selesai. Cara mengatasi Stresss kerja yang baik sangat berkaitan dengan ketenangan dan kenyamanan hati. Jika pekerjaan dilakukan dalam suasana yang santai dan tidak terlalu tegang, maka Stress di tempat kerja dapat dihindari.

Komentar

Postingan Populer